15.5.09

Pertolongan Pertama bagi Penderita Stroke

Oleh : Dokter Benutomo Rumondor, SpB di RS Kanker Dharmais

Stroke disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak. Darah yang keluar
akan menekan jaringan otak di sekitarnya sehingga jaringan tersebut
terganggu fungsinya. Pecahnya pembuluh darah ini juga menyebabkan bagian
otak yang seharusnya disupply oleh pembuluh darah tersebut menderita
kekurangan darah (yang disebut ischemia). Kedua hal tersebut akan
menyebabkan terganggunya fungsi jaringan otak tersebut yang terlihat dari
adanya kelumpuhan dan penurunan kesadaran. kelumpuhan ini berupa wajah yang
mencong, dan atau kaki serta tangan yang tak dapat digerakkan (pasien
mendadak terjatuh dan lumpuh), dan penurunan kesadaran terlihat dari
pingsan dan mengoroknya penderita.

Kalau yang pecah pembuluh darah yang cukup besar, maka tindakan apapun yang
dilakukan oleh orang yang bukan dokter tidak akan dapat menghentikan
perdarahan tersebut. Bila penderita dibawa ke rumah sakit, kemungkinan
dokter spesialis bedah saraf dapat melakukan operasi untuk mengeluarkan
darah yang menumpuk di otak, karena ada beberapa keadaan yang menyebabkan
operasi tidak dapat dilakukan.

Bila perdarahannya sedikit atau pembuluh darah yang pecah kecil, atau
lokasi perdarahannya didaerah yang tidak dapat dioperasi, maka yang dapat
dilalukan adalah menunggu perdarahannya berhenti sendiri. Bila
perdarahannya tidak berhenti sendiri, dan tetap tidak dapat dilakukan
operasi, maka penderita dapat meninggal.

Pengeluaran darah dari bagian tubuh lain TIDAK AKAN menolong penderita.
Penusukan jari dan daun telinga dengan alat yang tidak steril dapat
menyebabkan infeksi dan mungkin tetanus, apalagi penderita stroke umumnya
juga menderita kencing manis (yang berarti bahwa mereka mudah terinfeksi).
Prosedur-prosedur medis yang ada saat ini TIDAK dapat MENJAMIN bahwa pasien
akan 100% tertolong, sehingga kalau ada yang mengklaim dapat menolong 100%
(seperti pada tulisan tersebut), dapat dipastikan bahwa jaminan tersebut
palsu.

Akan tetapi orang awam masih dapat menolong penderita supaya tidak segera
meninggal di tempat. Caranya adalah dengan menjaga agar penderita dapat
bernafas dengan baik dan tidak tersedak.

Letakkan penderita pada posisi terlentang, dan segera miringkan pada salah
satu sisinya. Kaki yang berada di bawah diluruskan dan kaki yang berada di
atas ditekuk pada sendi panggul dan sendi lutut (untuk mengganjal agar
penderita tidak tertelungkup). Lengan yang berada di bawah digunakan
sebagai "bantal" untuk kepala dan lengan yang berada diatas letakkan di
depan dada penderita. Kepala berada dibuat agak sedikit mendongak (ekstensi).

Selanjutnya lihat mulut penderita. Bila ada gigi palsu atau makanan, segera
keluarkan dengan jari kita. Jangan memberikan makanan atau minuman kepada
pasien, karena ini dapat menyebabkan pasien tersedak. Setelah penderita
berada dalam posisi yang baik, lepaskan ikat pinggang dan bagian baju lain
yang ketat. Setelah itu, JANGAN lakukan hal lain pada penderita. Pada
posisi diatas (posisi penderita dengan kesadaran menurun), maka pernapasan
dapat dijamin, dan bila pasien muntah akan segera dikeluarkan melalui
mulut. Bila pasien muntah dalam posisi tidur terlentang atau duduk, maka
muntahannya kan segera masuk ke paru-paru yang mengakibatkan pasien segera
meninggal.

Selanjutnya, carilah ambulans untuk membawa penderita ke rumah sakit. Bila
tidak ada ambulans, dapat digunakan kendaraan lain dengan syarat kendaraan
tersebut cukup besar sehingga penderita bisa tetap berada di posisi tidur
miring seperti yang dijelaskan diatas. Membawa penderita dalam posisi tidur
terlentang atau duduk/setengah duduk dapat menyebabkan kematian penderita
(lihat diatas).

Semoga berguna untuk menolong sesama kita,
Dr. Benutomo Rumondor, SpB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar